Sabtu, 03 Desember 2016

KIMIA ORGANIK FISIK

TAUTOMERI
Tautomeri atau tautomerisme dalam bidang kimia merupakan keadaan kesetimbangan yang cepat dicapai antara dua bentuk isomer atau lebih. Dulu dibedakan kecepatan tercapainya kesetimbangan itu. Kecepatan bergantung pada besarnya partikel, atom, atau gugus atom yang berpindah sehingga isomer yang satu berubah menjadi isomer yang lain. Dalam kesetimbangan antara bentuk keto (R2CH-CO-R) dan bentuk enol (R2C=CR-O-H) yang berpindah adalah proton dan pasangan elektron.
Tautomer adalah isomer-isomer yang berbeda satu dengan yang lainnya hanya pada posisi ikatan rangkap dan sebuah atom hidrogen berhubungan. Tautomer keto suatu senyawa karbonil mempunyai struktur karbonil seperti diharapkan. Tautomer enol (dari –ena+-ol) yang merupakan suatu alcohol vinilik, terbentuk dengan serah-terima sebuah hidrogen asam dari karbon α ke oksigen karbonil. Karena atom hidrogen berada dalam posisi yang berlainan, kedua bentuk tautometrik ini bukanlah struktur-resonansi, melainkan dua struktur berlainan yang berada dalam kesetimbangan. (harus diingat bahwa struktur-struktur resonansi berbeda hanya dalam posisi elektron).
Reprotonasi terhadap ion enolat dapat terjadi pada karbon menghasilkan keton atau terjadi pada oksigen menghasilkan enol. Keton selalu berada dalam kesetimbangan dengan bentuk enolnya pada kondisi yang sesuai (hampir samua kondisi).
Perubahan bolak balik keto-enol dapat dikatalisis oleh asam atau basa. Proses terjadi secara bertahap ataupun bersamaan.
·         Dengan katalis basa

·         Dengan katalis asam

·         Proses transfer proton secara bersamaan


Kuantitas relative enol versus keto dalam suatu cairan murni dapat diperkirakan dengan spektroskopi inframerah atau nmr. Aseton terutama ada dalamketo (99,99% menurut prosedur titrasi khusus). Kebanyakan aldehida dan keton yang sederhana juga terutama ada dalam bentuk keto; tetapi, 2,4-pentanadion terdiri dari 80% enol! Bagaimana perbedaan besar ini dapat dijelaskan? Perhatikan struktur tautomer 2,4-pentanadion:




Bentuk enol tidak hanya memiliki ikatan rangkap berkonjugasi, yang sedikit menambah kestabilan, tetapi juga memiliki susunan yang sedemikian rupa sehingga mmemungkinkan terbentuknya ikatan hidrogen internal, yang membantu menstabilkan tautomer ini. Tatomeri dapat mmempengaruhi kereaktivan suatu senyawa. Suatu pengecualian terhadap sifat keton yang tidak mudah teroksidasi, ialah oksidasi keton yang memiliki sekurang-kurangnya suatu hidrogen alfa. Suatu keton yang dapat menjalani tautomeri dapat dioksidasi oleh zat-pengoksidasi kuat pada ikatan rangkap karbon-karbon (dari) tautomer enolnya. Rendemen reaksi ini tidak diguakan untuk kerja sinetik, tetapi  sering digunakan dalam penuturan struktur.

Contoh lain tautomeri salah satunya tautomerisasi dari turunan senyawa kurkumin.

Menurut Istyastono (2003) hasil tersebut menunjukkan bahwa 4- isopropilkurkumin lebih stabil sebagai tautomer keto dibanding tautomer enolnya. Kurkumin cenderung berada dalam bentuk tautomer enol akibat kecenderungannya untuk mempertahankan ikatan hidrogen intramolekuler antara proton enolik dengan atom O pada gugus keton.

Sources:
Istyastono., Supardjan A.M., dan H.D. Pranowo. 2003. “Tautomeri Keto-Enol Kurkumin dan Beberapa Turunan Kurkumin Tersubstitusi pada C-4 : Suatu Kajian Teoritis Berdasarkan Pendekatan Kimia Komputasi”. Majalah Farmasi. Vol.14. No.3: (107-113).


5 komentar:

  1. Terimaaksih atas ilmu yang sangat bermanfaat, dapat dijadikan acuan sebaai referensi dalam pemelajaran kedepan :)

    BalasHapus
  2. terimkasih uraian materinya kak, sangat membantu sekali

    BalasHapus
  3. iya mba-mba inspiratif sama-sama

    BalasHapus
  4. Terimakasih atas ilmunya kaka :)

    BalasHapus
  5. Terima kasih atas penjelasannya kakak. Di tunggu materi selanjutnya....

    BalasHapus