Rabu, 10 Mei 2017

Kimia Organik Sintesis
“The Total Synthesis of Eusiderin K and Eusiderin J”
Oleh:
Herliani Lusiana (F1C114055)
herlianilusiana26@gmail.com

Topik pembahasan berikut ini melanjutkan dari beberapa postingan sebelumnya mengenai total sintesi. Berikut ini akan dikupas sedikit mengenai total sintesis terhadap senyawa bahan alam Eusiderin. Eusiderin merupakan senyawa bahan alam dari Benzodioxane neolignans. Dimana ada beberapa senyawa dari eusiderin yang diketahui sebagai berikut:

Salah satu tanaman yang mengandung senyawa Eusiderin adalah Bulian(Eusideroxylon zwagery). Bulian (E. zwagery) merupakan salah satu spesies tanaman kehutanan utama di Propinsi Jambi yang telah lama dimanfaatkan masyarakat Jambi sebagai bahan bangunan. Dimana salah satu kandungan dari tanaman ini adalah senyawa Eusiderin I. Adapun struktur Eusiderin I sebagai berikut:

Namun pada postingan kali ini difokuskan membahas total sintesis dari senyawa Eusiderin K dan Eusiderin J. Keduanya pertama kali disintesis dari Pyrogallol, dimana digunakan penyusunan Claisen untuk menghasilkan dua unti penting C6-C3.

Eusiderin K dan Eusiderin J merupakan dua neolignans yang diisolasi dari kulit dan kelopak Licaria chrysophylla. Mengandung cincin 1,4 benzodioxane yang bersifat sitotoksik, hepatoprotektif, dan aktivitas biologis lainnya. Adapun sintesis keduanya dapat digambarkan sebagai berikut:

Seperti ditunjukkan pada gambar diatas, pyrogallol mudah diubah menjadi trimetil pirogalol (No. 2). Perlakuan terhadap No. 2 dengan ZnCl2 dan asam propionat menghasilkan 2,6-fenol dimethoxy (No. 3). Senyawa No. 4, tersedia dibelakang hasil kuantitatif dengan reaksi 3 dengan alil bromida, diserahkan ke penataan ulang Claisen dalam tabung tertutup untuk mendapatkan (No. 5). Senyawa 5 ditreatment dengan PdCl2 dalam metanol untuk mendapatkan senyawa (No. 6). Sintesis dari unit lain (No. 9) juga mulai dari pirogalol, yang selektif dilindungi oleh (CH3)2SO4 di bawah perlindungan Na2 B4O7.10H2O untuk mendapatkan senyawa (No. 7), yang diubah menjadi senyawa (No. 8) dan (No. 9). Senyawa 6 dan 9 dikonversi menjadi Eusiderin K sebagai campuran dari isomer (cis dan trans) dengan oksida perak sebagai sebuah reagen pengoksidasi. Kemudian Eusiderin K dilindungi oleh CH3I dalam kondisi dasar untuk mampu membentuk trans Eusiderin J.


Sources:
Xiaobi Jing., Wenxin Gu., Pingyan Bie., Xinfeng Ren and Xinfu Pan. 2001. “Total Synthesis of (±) Eusiderin K and (±) Eusiderin J”. Synthetic Communications. 3. 6: (861–867).
Afrida. 2014. “Isolasi Senyawa Alkaloid dari Daun Bulian (Eusideroxylon zwagery)”. J. Ind. Soc. Integ. Chem. Vol. 6. No. 2: (20-21).
Xiao-Bi Jing., Li wang., Ying Han., Yao-Cheng Shi., Yong-Hong Liu and Jing Sun. 2004. “Total Synthesis of Six Natural Products of Benzodioxane Neolignans”. Journal of Chinese Chemical Society. Vol. 51; (1001-1004).


23 komentar:

  1. Apakah perbedaan mendasar senyawa eusiderin K dan J ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dapat dilihat dari gugus metoksi dan hidroksi,jika eusiderin k memiliki gugus 1 gugus hidroksi sedangkan eusiderin j tidak seperti pada struktur diatas.

      Hapus
  2. Bagaiman fungsi dari senyawa eusiderin? Apakah keduanya memiliki fungsi yang sama atau berbeda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti diulas diatas eusiderin memiliki fungsi sebagai anti rayap.

      Hapus
  3. Apakah fungsi ZnCl 2 dan asam propionat pada sintesis eusiderin?

    BalasHapus
  4. Dimana letak perbedaan eusiderin J dan eusiderin K? Bagaimana jg jika dilihat dr fungsinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti dijelaskan pada pertanyaan sebelumnya perbedaan nya dapat dilihat dari gugus OH yang mengikat pada Cincin yang berasal dari senyawa 6. secara fungsional tentu memiliki keunggulan masing-masing namun secara umum eusiderin memiliki sifat tahan terhadap rayap.

      Hapus
  5. Mohon jelaskan tahapan reaksi iii !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada reaksi tersebut menggunakan K2CO3 dan Alil bromida dimana nanti K2CO3 akan mengikat bromida sehingga lepas dari alil dan alil akan masuk ke gugus hidroksi.

      Hapus
  6. Apakah perbedaan antara eusiderin J dan K selain dari segi struktur serta bagaimana kegunaannya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti dijelaskan pada pertanyaan sebelumnya perbedaan nya dapat dilihat dari gugus OH yang mengikat pada Cincin yang berasal dari senyawa 6. secara fungsional tentu memiliki keunggulan masing-masing namun secara umum eusiderin memiliki sifat tahan terhadap rayap

      Hapus
  7. selain kayu bulian apa saja tanaman yang mengandung eusiderin ?

    BalasHapus
  8. apa fungsi Ag dalam sintesis eusiderin ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ag disini hanya berupa endapan akibat reaksi dari Ag2O dengan atom H pada senyawa 9.

      Hapus
  9. apakah eusiderin dapat diproduksi secara besar-besaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa saja jika adanya ketersediaan yang memadai dari setiap bahan yang dibutuhkan dalam mensintesisnya.

      Hapus
  10. Apakah pembeda antara eusiderin j dan k serta a? Dan yg mana yg paling banyak digunakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terletak pada gugus sampingny seperti terlihat diatas. yang paling banyak digunakan relatif namun secara umum eusiderin ini digunakan sebagai antirayap.

      Hapus
  11. Bagaimana penataan ulang claisen terjadi ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah terbentuk alil pada gugus OH lalu atom O yang mengikat alil akan berkonjugasi lalu alil lepas membentuk keton dan alil terikat pada gugus C yang memiliki parsial (-)

      Hapus
  12. apakah ada tanaman lain yang memiliki kandungan senyawa eusiderin ? dan adakah jalan sintesis paling mudah untuk mensintesis senyawa ini ?

    BalasHapus